Tuesday, May 13, 2008

RAJAWALI

Rajawali terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya
Begitu megah
Melintasi gunung tinggi
Melintasi badai hidup
Membelah cakrawala

Rajawali terbang tinggi menyulam sepi
Begitu segak
Membela langit dengan setia

Memandang dunia
Melihat fatamorgana indah

Aku mau melintasi gunung pencobaan itu
Semegah burung rajawali
Sekuat kepakkan sayapnya
Senyaring teriakan keramatnya
Memecah kesunyian alam

Aku mau sekuat rajawali
Melayang tinggi di angkasa
Mengatasi awan kekecewaan
Melintasi pahit getir kehidupan
Menembusi badai taufan menggunung

Aku mau setabah rajawali
Meneroka angkasaraya
Dengan ketajaman matanya
Mencari sebuah pengertian
Menganyam sebuah pengharapan
Mencari damai abadi



22 APRIL 2008
SIB Serdang

TITIS-TITIS HUJAN

Titis-titis hujan
Tak mengenal waktu
Tak mengenal puitis
Tak mengenal janji

Titis-titis hujan
Menyambut seorang tukang sapu
Menjamah segenap tubuh
Memberinya kesejukan

Titis-titis hujan
Seakan mengerti
Derita seorang insan
Menyelak lembaran luka
Membuang segala kepahitan
Yang sekian kalinya terpendam

Titis-titis hujan
Jatuh gugur bersama keringat
Menghapuskan segala derita
Dingin dan sepi
Menyelubungi diri

Titis-titis hujan
Bersatu dengan manik airmata
Hati yang cekal
Jiwa yang kental
Impian yang menggunung
Mencipta destinasi


6 MEI 2008
Bukit Ekspo UPM

DI ARENA INI



Di arena ini
Jari jemariku pantas menarikan pena
Ingin mencipta puisi
Buat julung kalinya

Di arena ini
Aku cuba belayar di lautan puisi
Antara kepayahan dan ketulusan
Belajar merangkak
Belajar melangkah
Belajar berjalan
Belajar berlari
Demi sebuah puisi

Di arena ini
Kuhimpunkan segala kekuatan
Menyimpul tali dukalara
Mengundang mendung semalam
Menguji derita seorang insan
Mencabar minda dan emosi
Melukiskan kembali pelangi
Buat mewarnai puisiku

Di arena ini
Telah kusedari
betapa sayangnya aku pada langit
Pada mentari
Pada bintang
Pada rembulan
Pada burung
Pada rumput
Pada segalanya

Di arena ini
Aku bersyukur
Akhirnya aku berjaya mencoretkan 15 buah puisi
Buat tatapan Dr. Hajah Samsina
Meski tak seindah puisi Anismas
Meski tak sesyahdu puisi Zurinah
Meski tak seromantis puisi Siti Zainon
Aku bahagia gembira

7 MEI 2008
PSAS UPM

DERITA PESAKIT THALESMIA



Gadis kecil itu
Duduk termenung di jendela
Menghitung hari berlalunya waktu
Dalam kepayahan
Kepayahan tak bertepi
Bertepi menahan derita
Derita pesakit thalesmia

Tusukan jarum telah sebati
Sebati mendiami tubuh
Tubuh gadis kecil
Kecil menahan sakit
Sakit demi seberkas harapan
Harapan anugerah nafas
Nafas hari esok

Gadis kecil itu
Tetap ceria
Tetap tabah
Tabah menghuni katil-katil hospital
Hospital yang memberinya hidup
Hidup dengan setitis darah
Darah perjuangan

Ya Tuhan
Kasihanilah gadis kecil itu
Berilah kekuatan padanya
Hulurkan sinar
Suluhkan damai
Buat gadis kecil itu
Menikmati anugerah-Mu
Di alam kosmos-Mu



1 MEI 2008
Taman Sri Serdang



PUISI BUAT SAHABATKU SAMDESWARI

Sahabat,
Terima kasih buatmu
Kerana sudi menghulurkan persahabatan
Buat diriku
Insan yang kerdil

Samdeswari namamu
Secantik dirimu
Seindah wajahmu
Sesuci peribadimu
Meski kita berbeza suku bangsa dan agama
Kau bangsa India aku bangsa Dusun
Namun tali kasih kita tersimpul erat
Takkan terputus

Sahabat,
Hatimu tulus bak salju
Wajahmu ceria bak mentari
Alunan langkahmu bak aliran air sungai
Menghuni duniaku
Mencipta puisi indah
Mencatat ceria
Melakarkan warna-warna pelangi
Buat diriku

Sahabat,
Bilaku sedih kau disisiku
Bilaku jatuh kau mengangkatku
Bilaku menangis kau menyapu airmataku
Bilaku resah gelisah kau menguatkanku
Bila ku ketawa kau tetap bersamaku

Sahabat,
Warna-warna persahabatan yang kau hulurkan
Akanku abadikan
Biar seluruh dunia tahu
Betapa tulusnya persahabatanmu
Buat diriku
Insan yang kerdil

12 APRIL 2008
P7 UPM.

ANGGERIK DESA TYERSENYUM




Semalam….
Anggerik desa mencoretkan kehidupan
Melukis indah jejari hari
Bersama dedaun waktu
Terbang di langit biru
Bersama garuda angkasa
Meski getir lara
Meski sedih mencengkam
Meski lautan hiba menggunung
Anggerik desa tetap tersenyum

Hari ini….
Anggerik desa tersenyum lagi
Menyeberangi lautan badai
Menempuhi awan hitam raksasa
Silih berganti
Menguji diri
Menyulam kesedihan

Menganyam tangisan
Mewarnai hari
Hitam dan putih

Esok….
Anggerik desa pasti akan tersenyum
Bersama gagahnya bentangan gunung Kinabalu
Bersama sejuk, dingin dan heningnya bumi Kundasang
Bersama hamparan lautan permaidani indah Pulau Sipadan
Menggamit rasa
Mengalunkan damai abadi
Mencipta fatamorgana indah
Menunggu wangian anggerik desa
Bersama seberkas harapan



7 APRIL 2008
P7 Kolej 14 UPM

AKU MELUKIS PAGI



Aku melukis pagi
Bersama langit
Bersama mentari
Bersama bayu
Menggenggam ilusi

Aku melukis pagi
Bersama heningnya alam
Bersama merdunya kicauan sang burung
Bersama syahdunya aliran air sungai
Mengalirkan kehidupan

Aku melukis pagi
Bersama dedaun dan pepohonan
Bersama megahnya bebatuan
Bersama tarian rerumputan
Mewarnai hari

Di kala malam menjelma
Aku rindu melukis pagi
Aku rindu pada langit
Pada mentari
Pada bayu
Pada burung
Pada sungai
Pada dedaun
Pada pohon
Pada rumput
Ciptaan Tuhan





1 APRIL 2008
Bukit Ekspo UPM

DI SINI AKU



Di sini aku berdiri
Berbicara tentang kehidupan
Berbicara tentang ombak lautan
Berbicara tentang rumput di bumi
Berbicara tentang bintang di langit
Berbicara tentang bunga di taman
Berbicara tentang keagungan Sang Pencipta
Tentang apa saja

Di sini aku tetap berdiri
Tetap berfikir
Tetap waspada
Tetap terjaga
Tetap berjalan
Tetap berdoa
Tetap mencari
Damai yang sejati

Di sini aku telah belajar
Bahawa tidak selamanya hidup ini indah
Bahawa tidak semua yang kuharapkan menjadi kenyataan
Bahawa ujian dan cobaan pasti akan datang

Disini aku telah belajar
Tiada kejadian yang harus disesali dan ditangisi
Kerana segalanya telah dijadikan-Nya
Indah bagiku





29 MAC 2008
Taman Sri Serdang




INGATAN BUAT TEMAN




Teman,
Kukalungkan terima kasih untukmu
Mengajarku erti kesabaran
Mengajarku erti kecekalan
Menempuh hari-hari
Di tengah lautan badai
Di tengah ombak bergelora
Yang datang silih berganti

Teman,
Kuukirkan syukur untukmu
Kerana sudi
Membentangkan rembulan
Melukiskan pelangi kasih
Melagukan puisi
Demi mewarnai hidupku
Di alam pancaroba

Teman,
24 April kini menjelma
Bersama senyum indah sang mentari
Diiringi merdunya nyanyian sang burung
Gempita tepuk tangan pepohonan
Menyambut hari
Memecah sepinya alam menyambut kelahiranmu

Teman,
Kutitipkan bicara bisu buatmu
Demi mengingati sejarah indah didalam hidupmu
Demi mengingati sakitnya ibu yang bersalin
Membelai mesra anugerah Ilahi
Selamat hari lahir


24 APRIL 2008
Kolej 14 UPM

EGONYA DIRIMU



Wang ringgit,
Egonya dirimu
Menakhluki setiap insan
Tak kenal ruang
Tak kenal darjat
Tak kenal usia

Wang ringgit,
Egonya dirimu
Menakhluki setiap insan
Tanpa sedetik belas kasihan
Tanpa sedetik ruang keinsafan
Kau pamerkan

Wang ringgit,
Egonya dirimu
Menakhluki setiap insan
Mencakarrakus
Mencanailumat
Membakarhangus
Merobekhiris
Jiwa seorang insan
Bergelar manusia

Wang ringgit,
Akanku genggam dirimu
Sampai kau menjadi abu
Agar kau tahu siapa aku
Yang lebih berkuasa atas dirimu





20 MAC 2008
Kolej 14 UPM.